Wednesday

Stroke Banyak Menimpa Wanita yang Depresi

Stroke Banyak Menimpa Wanita yang Depresi
(Foto: thinkstock)Jakarta, Hati-hati buat perempuan yang sering stres hingga sampai tahapan depresi.Efek negatif depresi tidak hanya pada kesehatan jiwa tapi juga masalah kesehatan yang serius seperti stroke.

Dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat depresi, wanita depresi kebanyakan single, perokok dan kurang aktif secara fisik.Kebanyakan usianya masih muda, memiliki indeks ma*sa tubuh lebih besar dan punya risiko kesehatan yang dekat dengan stroke seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes.

"Depresi dapat membuat orang enggan mengendalikan masalah medis seperti diabetes dan hipertensi, enggan mengambil obat secara teratur atau enggan menerapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga.Semua faktor ini berkontribusi terhadap peningkatan risiko pada wanita depresi," kata Kathryn Rexrode, MD, penulis, penliti dan asisten Profesor Kedokteran di Harvard Medical School seperti dilansir dari medpagetoday, Jumat (12/8/2011).

Dalam penelitian yang dilaporkan dalam 'Stroke: Journal of American Heart Association', Rexrode menemukan wanita depresi mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke.

Setelah enam tahun menindaklanjuti penelitian Nurses' Health Study, para peneliti menemukan bahwa riwayat depresi berkaitan dengan 29 persen peningkatan risiko stroke.Sedangkan pada wanita yang menggunakan obat anti depresan (khususnya serotonin) memiliki peningkatan risiko mengalami stroke sebanyak 39 persen.

"Penggunaan obat anti-depresan dapat menjadi indikator tingkat keparahan depresi.Saya tidak berpikir bahwa obat lah penyebab utama risiko stroke, sebab penelitian ini tidak menunjukkan bahwa orang harus berhenti meminum obat untuk mengurangi risiko stroke," kata Rexrode.

Penelitian ini diikuti 80.574 wanita berusia 54 tahun hingga 79 tahun tanpa riwayat stroke dalam penelitian Nurses' Health Study tahun 2000-2006 di Amerika Serikat.Dalam penelitian yang dilansir ini, pasien depresi diidentifikasi saat diagnosis atau dari riwayat depresi yang dimiliki.

"Terlepas dari mekanismenya, memahami bahwa depresi mungkin berkaitan dengan peningkatan risiko terhadap stroke dapat membantu dokter tidak hanya berfokus mengobati depresi, namun juga mengobati faktor risiko stroke seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, serta gaya hidup seperti merokok dan kurang olahraga," katanya.


ir/ir) detikhealth.com

Health Solutions - Stress Relief